Bahaya Virus Rubella Pada Ibu Hamil

By
Advertisement

virus rubella

virus rubella pada ibu hamil



Virus rubella pada ibu hamil tumbuh dan berkembang pada rongga hidung, kelenjar getah bening (limfonudi), dan rongga mulut (nasopharinx). Penularan virus rubella hampir mirip dengan virus influenza yakni melalui pernafasan dari orang yang terjangkit virus rubella.

Apa itu virus rubella?
Virus rubella atau disebut dengan German Measles (ruam 3 hari) adalah penyakit yang dikarenakan infeksi dari virus rubella. Virus ini pertama kalinya ditemukan di negara jerman pada abad ke-18.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Yang Berbahaya Bagi Kehamilan

Gejala infeksi virus Rubella pada ibu hamil.


Sebagian besar ibu hamil tidak bisa merasakan secara pasti gejala yang muncul saat terinfeksi virus rubella. Gejala yang muncul hanya pilek ringan, pusing, demam (sekitar 37,5°C), mata merah dan terasa nyeri di persendian. Gejala tersebut sekilas mirip dengan gejala flu yang mana seringkali dihiraukan.

Selama 14 - 21 hari masa inkubasi setelah terinfeksi virus rubella, gejalanya belum juga tampak. Padahal virus tersebut sudah menyerang organ tubuh dari ibu hamil seperti: jaringan lubang hidung, tenggorokkan, saluran kemih dan juga usus besar.

Mengapa Ibu Hamil rentan terkena virus Rubella? 

Virus rubella tidak hanya menyerang ibu hamil, namun juga bisa mengenai semua orang. Wanita hamil memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, sehingga sebagian besar kasus orang yang terinfeksi virus rubella adalah wanita hamil.


Virus Rubella pada ibu hamil dan Akibatnya pada Janin

Infeksi yang terjadi pada wanita hamil akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Ini dikarenakan virus rubella mempunyai komponen yang bersifat teratogenik (penyebab kecacatan pada janin)yang mampu melewati plasenta dan menuju janin.

Bila telah mengenai janin akan berakibat kerusakan sel-sel janin dan menyebabkan terjadi kelainan genetik pada janin diantarannya:

  • Kelainan pada mata (katarak, retinopathy)
  • Kelainan pada syaraf (retardasi mental, radang selaput otak)
  • Kelainan pada telinga (kasus paling banyak, ketulian)
  • Kelainan pada jantung (kebocoran katup jantung)
  • Kelainan lainnya seperti: pembengkakan pada hati dan limpa, gangguan pembekuan darah

WASPADA: Infeksi Virus Rubella pada ibu hamil akan berakibat fatal bagi janin.

Infeksi Virus Rubella hingga menuju janin melalui ibu hamil, melewati tiga cara, yaitu:

  1. Melalui jalan darah plasenta/ari-ari dari ibu ke janin.
  2. Ketika proses persalinan, dimana janin terkena darah atau pun cairan tubuh si ibu saat melewati jalan lahir.
  3. Ketika menyusui, dimana penularan bisa melalui pernafasan si ibu atau pun melalui air susu ibu.

virus rubella dan toxoplasma

Pencegahan Virus Rubella pada Ibu Hamil


Cara untuk menghindari virus Rubella

Untuk menghindari atau paling tidak meminimalisasi penyebaran dan infeksi virus rubella pada ibu hamil, Anda sebaiknya melakukan upaya preventif sbb:

  • Sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit flu
  • Menambah waktu istrahat untuk menjaga kondisi tubuh
  • Mengonsumsi makanan yang bergizi bagi ibu hamil dan minum vitamin
  • Tidak menengok orang sakit yang sedang dalam perawatan di rumah sakit
  • Lakukan vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella) untuk wanita yang akan menikah, Vaksin ini bukan untuk yang telah hamil karena Vaksin MMR ini merupakan virus yang telah dilemahkan.
  • Pastikan calon ibu  telah benar-benar bebas dari TORCH sebelum hamil nanti
Baca Juga: 6 Jenis Makanan Yang Mesti Dihindari Ibu Hamil

Pengobatan virus rubella pada ibu hamil


Jika diketahui sudah terkena virus rubella, apa yang mesti dilakukan?

Pada dasarnya tidak ada perawatan khusus bila wanita hamil telah terinfeksi virus rubella. Karena penyebabnya adalah virus maka proses penyembuhan hanya bersifat "Self Limiting Disease" atau dengan kata lain akan bisa sembuh dengan sendirinya seiring dengan peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Lantas bagi janin di dalam kandungan memerlukan penanganan yang lebih detail baik sejak masih di dalam kandungan atau setelah lahir nantinya.

0 comments:

Posting Komentar